Kita berada pada zaman di mana banyak generasi yang memiliki perbedaan karakter, kemampuan, dan gaya hidup yang berbeda-beda. Generasi-generasi tersebut dibedakan berdasarkan tahun kelahirannya. Salah satu faktor utama yang membedakan periode generasi yaitu perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di mana generasi tersebut dilahirkan. Saat ini, generasi yang mendominasi populasi manusia adalah generasi milenial yang terlahir pada tahun 1980-1994. Sedangkan generasi yang lahir pada tahun 2011 hingga 2030 mendatang dinamai generasi Alfa. Di antara generasi milenial dan generasi alfa, terdapat generasi Z, yaitu generasi yang terlahir pada tahun 1995-2010.
Gaya Belajar Generasi Alfa
Gaya belajar generasi alfa lebih aktif dan dominan. Mereka lebih memilih untuk berkontribusi secara langsung dalam aktivitas pembelajaran. Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi alfa lebih cepat tanggap terhadap kemajuan teknologi karena mereka terlahir pada saat teknologi sedang sangat berkembang pesat. Oleh karena itu, generasi alfa memiliki gaya belajar tersendiri. Berikut ini lima gaya belajar yang sering dijumpai pada siswa yang termasuk generasi alfa:
Pertama, Pembelajaran Berbasis Digital dan Virtual
Generasi Alfa adalah generasi yang saat ini mendominasi populasi siswa di bangku sekolah usia TK, SD, dan SMP. Mereka menikmati pembelajaran berbasis teknologi digital sejak lahir hingga kini. Sehingga sangat akrab dengan gawai yang mampu membawa mereka ke dunia virtual. Berkomunikasi dengan mudah, sehingga bagi generasi alfa, pembelajaran berbasis digital dan virtual sangat akrab dengan dunia mereka.
Kedua, Lebih Fokus pada Keterampilan daripada Konten
Generasi Alfa yang saat ini sedang mengenyam bangku pendidikan wajib belajar 9 tahun, memiliki gaya belajar yang lebih menyukai kegiatan dengan memadukan keterampilan hidup daripada hanya sekadar konten materi pelajaran, misalnya kegiatan mengenal tumbuhan yang dipadukan dengan keterampilan mengolah berbagai macam tumbuhan yang berguna untuk bahan makanan pokok, bahan makanan olahan, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Ketiga, Menyukai Sistem Belajar Fleksibel dan Tidak Banyak Aturan
Seiring perkembangan zaman, maka gaya hidup masyarakat pun berubah. Termasuk cara pandang terhadap aturan yang berlaku. Sejatinya, aturan pada dasarnya ditegakkan untuk dipatuhi. Namun, terkadang generasi alfa memiliki cara berpikir kreatif dan inovatif dalam melihat aturan tersebut sehingga mereka dapat menyesuaikan situasi secara fleksibel. Maka tidak heran jika sebelum membuat peraturan sebaiknya dibuat kesepakatan agar dapat diterima oleh para siswa yang didominasi generasi alfa.
Keempat, Mengutamakan Kolaborasi
Dalam setiap kegiatan, para siswa generasi alfa lebih menyukai sistem berkelompok karena bisa berkolabosari dengan teman-temannya. Gaya belajar ini sangat membantu guru untuk memudahkan menyampaikan materi pelajaran jika dilaksanakan secara efektif.
Kelima, Menyukai Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran saat ini sangat bervariasi. Tidak hanya terdiri dari penyampaian materi secara tertulis di dalam kelas saja yang digunakan untuk bekal mencapai kompetensi siswa, tetapi juga menggunakan berbagai kegiatan seperti melaksanakan proyek kegiatan secara individu maupun berkelompok. Gaya belajar ini sangat disukai siswa generasi alfa, karena siswa terlibat langsung selama proyek berlangsung, sejak perencanaan, hingga melaporkan hasil kegiatan.
Demikian, 5 gaya belajar generasi alfa, semoga bermanfaat.