Kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah telah usai. Selama kurang lebih 1 semester tentunya telah banyak aktivitas yang dilalui oleh peserta didik berkaitan dengan pembelajaran baik di dalam kelas maupun yang ada di luar kelas. Buku rapor menjadi bahasan wali kelas untuk menyampaikan hasil evaluasi dan refleksi terkait dengan perkembangan peserta didik.
Beragam respons yang biasa muncul setelah pembagian rapor antara lain; ada yang merasa puas dengan pencapaian yang telah diraih, ada juga yang merasa kecewa, bahkan ada juga yang merasa tidak peduli sama sekali dengan progress report yang dilalui. Peserta didik dengan tipe apatis (tidak peduli) seperti ini menjadi sebuah masalah yang harus segera disadari dan diperbaiki oleh peserta didik. Karena hal ini tidak sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang di dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Jika kamu pernah melihat temanmu atau bisa jadi kamu sendiri yang mengalaminya maka kamu harus mencoba tips berikut ini agar aktivitas belajarmu di sekolah menjadi lebih bermakna.
Sebelumnya kamu harus memiliki alasan kuat mengapa kamu harus menjadi lebih baik di semester berikutnya. Dengan alasan yang kuat dan juga bagus, tentu membuat aktivitas yang kita lakukan menjadi lebih bermakna. Berikut ini 3 alasan mengapa kamu harus menjadi versi yang lebih baik di semester berikutnya.
1. Kamu Sadar kalau Semester Sebelumnya Kamu Belum “Keren”
Percaya atau tidak, kalau sesuatu yang terlihat keren itu lebih membuat percaya diri dan punya kebanggaan tersendiri. Coba bayangkan kita melihat bunga yang ada di taman. Jika bunga yang ada di taman terlihat anggun, berwarna merah merekah, kokoh berdiri di atas batang bunga, pasti tidak hanya lebah yang tertarik untuk bermain di kelopak bunganya. Namun, manusia pun juga senang memilikinya.
Bandingkan dengan bunga yang terlihat layu, usang, tidak terawat dan batangnya patah, kelopak bunganya tergantung lunglai seperti hendak jatuh tak tertolong. Rasanya jangankan manusia yang sama sekali tak meliriknya, lebah pun juga rasanya tidak tertarik untuk mengambil nektar bunganya. Jadi, terlihat keren itu perlu bahkan harus.
Setidaknya kamu bisa mendefinisikan keren menurut dirimu sendiri. Iya, setiap orang harus mampu memiliki pendapatnya masing-masing. Kalau dijabarkan, kamu bisa mencoba tiga hal di bawah ini agar di semester berikutnya kamu bisa terlihat lebih keren.
- Pintar atau mendapat nilai yang bagus itu keren. Kamu berusaha lebih keras dari orang lain, maka orang lain akan lebih memandang dan menghargai dirimu.
- Berprestasi itu keren. Kamu sudah mengenali sedikit dari dirimu. Ketika kamu mau dan mampu mengembangkan bakat dan minatmu sehingga bisa berprestasi dan membanggakan kedua orang tuamu, sekolahmu, dan teman-temanmu maka kamu sudah masuk ke dalam kategori orang keren.
- Disukai banyak teman itu juga suatu hal yang keren. Namun, akan lebih positif lagi apabila kamu bisa membawa teman-temanmu ke ranah yang lebih positif. Kepemimpinan dan bakat sosialmu dapat mengantarkanmu menjadi orang yang lebih sukses di masa yang akan datang apabila kamu asah.
2. Kamu Belum Apa-Apa dan Belum Menjadi Apa-Apa
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
(Imam Syafi’i)
Coba kamu refleksikan pencapaian di dalam hidupmu sendiri. Sudah sejauh apa hasil yang kamu dapatkan selama satu semester sebelumnya. Apakah sudah banyak perubahan positif yang kamu dapatkan? Bisa jadi selama ini kamu hanya bergerak di tempat atau bahkan tertinggal jauh oleh pencapaian teman-teman yang lain. Hal ini karena kamu sadar kamu belum melakukan apa-apa sehingga kamu tidak mampu menjadi apa-apa.
Sesuai dengan perkataan Imam Syafi’i di atas. Bisa jadi kamu masih diam tertahan seperti air yang keruh. Bisa jadi kamu masih seperti anak panah yang tertinggal dalam sarungnya sehingga kamu tak pernah berguna selayaknya. Atau bisa jadi kamu adalah Singa yang terlalu malas untuk bergerak atau takut meninggalkan sarangnya hingga kurus tak dapat mangsa atau dilecehkan oleh seekor rusa yang santai melintas di depan mata. Iya, kamu sadar kamu belum apa-apa dan belum menjadi apa-apa.
3. Ingat Tujuan Awal Kamu Masuk Sekolah
Ini adalah bahasan yang sangat penting. Niat seseorang akan menentukan seberapa besar effort (usaha) yang diberikan. Jika niatnya lemah atau belum benar maka proses yang dilalui biasanya akan mengalami banyak kendala. Apakah kamu pernah menemukan temanmu atau bisa jadi dirimu sendiri mengalami masalah dalam hal niat? semacam tidak tahu alias hanya sekadar ikut teman ke arah A atau B, C dan sebagainya atau memang semua yang kamu lakukan bukan kehendak dari dirimu sendiri alias paksaan dari orang lain?
Hidup ini kita sendiri yang tentukan. Kita hidup di negara merdeka yaitu Indonesia, negara di mana setiap warga negaranya berhak atas hidup mereka sendiri. Jika memang selama ini kita belum memegang kendali/kemauan atas diri kita sendiri maka segera perbaiki. Inginkan sesuatu yang baik bagi diri kita. Jika kita belum mampu, tidak ada salahnya kita mengikuti pendapat orang yang lebih tua atau lebih berpengalaman.
Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan di Semester Berikutnya?
Ada hal-hal sepele dan sederhana yang sebenarnya dapat dilakukan untuk membangun kebiasaan positif. Kebiasaan ini apabila dijalankan dengan serius akan memiliki efek yang sangat bagus untuk mempersiapkan dirimu menjadi lebih baik lagi di semester berikutnya.
- Bangun lebih pagi dan bantu orang tua seperti menyapu dan lain lain. Hal ini terlihat sepele tapi memiliki efek yang sangat besar. Jika kamu melakukannya secara rutin, bukan hanya dirimu yang berubah tapi pasti orang tuamu juga lebih merasakan perubahan positif pada dirimu.
- Olah raga atau melakukan aktivitas fisik agar peredaran darah menjadi lebih stabil sehingga otak kita juga teraliri darah. Olah raga sangat mempengaruhi mood dirimu. Semakin sering kamu berolahraga kamu akan terlihat lebih fresh dan lebih siap dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ingat jangan tidur lagi di waktu pagi.
- Baca buku dan selalu mendapat ilmu baru. Tidak perlu memaksakan diri untuk menyelesaikan buku dalam beberapa hari. Cukup pasang target, hari ini harus mendapat satu ilmu atau membaca buku minimal satu bahasan saja. Ingat peribahasa yang mengatakan, “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”
- Hindari bermain gadget atau wasting time (membuang-buang waktu) dengan scrolling media sosial yang kadang tidak diperlukan oleh otak kita.
Selain target kita yang bertambah, menutup kesalahan yang kita lakukan juga sama pentingnya. Ingat selalu hal ini, satu keberhasilan yang kita capai akan mendatangkan keberhasilan yang lain. Sama halnya dengan satu keburukan yang kita lakukan pasti akan mendatangkan keburukan yang lainnya.
Ingat, Jika kita tidak mampu menentukan hidup yang baik bagi diri kita maka jangan marah apabila hidup kita ditentukan oleh orang lain. Semoga tulisan ini sedikit membantu.