Setiap kali tiba akhir pekan, pertanyaan seperti dalam judul seringkali muncul di antara orangtua dan anak-anak. Anak-anak umumnya cenderung menjawab dengan bersemangat bahwa mereka akan pergi ke mall, taman bermain, atau tempat hiburan lainnya. Tidak ada yang salah dengan hal ini, karena bermain adalah bagian alami dari kehidupan anak-anak. Namun, ada satu hobi yang semakin langka di kalangan anak-anak, yaitu membaca buku.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Misalnya, salah satu faktor utama adalah keterbatasan akses dan infrastruktur. Di beberapa daerah, terutama di pedesaan, akses terhadap perpustakaan atau toko buku mungkin terbatas. Selain itu, terdapat kesenjangan akses terhadap teknologi, yang berdampak pada ketersediaan buku digital dan platform baca elektronik.
Kehadiran teknologi dan hiburan digital telah mengubah cara anak-anak bermain di era modern. Berbagai permainan interaktif, aplikasi, dan media sosial semakin mendominasi waktu luang mereka. Bermain di dunia maya yang menawarkan berbagai bentuk hiburan visual menjadi pilihan utama bagi sebagian besar anak-anak. Hal ini menyebabkan minat mereka pada aktivitas membaca menjadi semakin terpinggirkan.
Di era di mana prestasi akademis dianggap sangat penting, anak-anak seringkali dihadapkan pada beban tugas sekolah yang lebih berat dan beragam kegiatan ekstrakurikuler. Waktu luang mereka yang terbatas seringkali lebih diisi dengan pelajaran tambahan atau kursus-kursus yang mendukung perkembangan akademis mereka. Akibatnya, waktu untuk membaca buku secara pribadi semakin berkurang.
Lingkungan dan peran orangtua juga berpengaruh pada minat anak terhadap membaca. Jika lingkungan sekitar anak tidak mendorong atau kurang menyediakan akses ke buku, maka minat mereka untuk membaca juga akan menurun. Selain itu, orangtua memiliki peran penting dalam membentuk minat membaca anak-anak. Jika orangtua tidak menunjukkan ketertarikan pada membaca buku, anak-anak cenderung mengikuti contoh tersebut.
Perkembangan teknologi dan akses mudah ke internet telah menghadirkan banyak alternatif hiburan digital yang menarik bagi anak-anak. Mereka cenderung lebih tertarik pada konten visual, seperti video, animasi, dan gim interaktif. Sifat instan dan stimulasi visual yang intens dari media digital membuat membaca buku terlihat kurang menarik bagi mereka.
Hobi membaca buku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak-anak. Membaca buku dapat meningkatkan kemampuan bahasa, kosa kata, dan daya imajinasi mereka. Selain itu, membaca juga dapat membantu anak-anak untuk lebih memahami dunia di sekitar mereka dan mengasah keterampilan kognitif.
Di tengah gencarnya arus digital, ada berbagai perpustakaan digital yang menyediakan akses mudah ke berbagai buku dan materi bacaan. Salah satu contohnya adalah perpuskita. Dengan aplikasi perpustakaan digital, membaca buku menjadi lebih praktis dan fleksibel. Orangtua dapat mengenalkan anak-anak pada perpustakaan digital ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan minat mereka dalam membaca buku.
Dalam dunia di mana hiburan digital semakin mendominasi, hobi membaca buku menjadi langka di kalangan anak-anak. Namun, sebagai orang tua atau pendidik, kita memiliki peran penting dalam mendorong dan memfasilitasi kegiatan membaca bagi anak-anak. Membaca buku memiliki banyak manfaat yang berharga bagi perkembangan intelektual dan emosional mereka, sehingga penting untuk terus mendorong minat membaca sejak usia dini. Melalui upaya bersama, kita dapat mengubah persepsi bahwa membaca adalah kegiatan kuno dan membawa kembali kegemaran membaca buku sebagai salah satu hobi yang berharga dalam kehidupan modern.
Sebagai penutup, meskipun banyak faktor dan tantangan yang memengaruhi minat membaca buku di Indonesia, upaya untuk mengatasi masalah ini dapat dimulai dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pendidik, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Memperkenalkan budaya membaca sejak dini, mendukung literasi, dan menciptakan lingkungan yang merangsang membaca adalah beberapa langkah penting dalam membangkitkan kembali minat membaca buku di Indonesia.