Sebagai ruang interaksi, sekolah tentu memberikan peluang untuk masuknya berbagai pengaruh, baik itu pengaruh positif maupun negatif. Salah satu pengaruh yang jamak dikenal belakangan adalah tekanan dari teman sebaya atau lebih dikenal dengan istilah peer pressure. Peer pressure menjadi problematika yang cukup serius di lingkungan pendidikan saat ini.
Apa itu Peer Pressure?
Peer pressure adalah pengaruh yang diberikan oleh suatu kelompok terhadap anggota individunya agar berperilaku sesuai tuntutan kelompok tersebut. Tekanan ini biasanya akan menghasilkan perasaan di mana seseorang merasa harus melakukan hal yang sama seperti orang lain agar disukai atau dihargai, meski terkadang tindakan atau perilaku tersebut bertentangan dengan karakternya.
Tekanan yang merupakan efek dari peer pressure ini sebetulnya tidak selalu bersifat negatif. Ada kalanya, sesama siswa juga saling memberikan pengaruh yang positif. Seperti semangat kompetisi dalam prestasi di sekolah maupun pencapaian dalam bidang nonakademik. Namun, jika pengaruh negatif yang dihasilkan ini diterima terus-menerus, bisa saja menjerumuskan siswa untuk melakukan hal-hal yang merugikannya. Hal tersebut terjadi karena alasan agar tidak dikucilkan, dipandang rendah, atau ditolak.
Fenomena peer pressure ini nyatanya telah berjalan sejak lama, bahkan menjadi lebih mudah terbentuk dengan perkembangan teknologi informasi dan media sosial seperti sekarang ini. Informasi yang masif tanpa filtrasi yang kuat sangat mudah mempengaruhi siswa dalam perubahan sikap dan pengambilan keputusan. Hal ini kemudian diteruskan lagi kepada rekan-rekannya di sekolah, sehingga menciptakan standar kelompok yang ingin dicapai oleh siswa lainnya. Tentu, bagi mereka yang tidak bisa mencapai atau mengikuti standar tersebut, akan memberikan dampak psikologis yang negatif.
Baca juga: Mencegah Kekerasan Seksual di Sekolah: Tanggung Jawab Bersama Untuk Menciptakan Lingkungan Aman
Dampak Negatif yang Dihasilkan oleh Peer Pressure
Dilansir dari American Pyschological Association, dampak panjang dari peer pressure ini memiliki konsekuensi negatif bagi kesehatan mental dan fisik siswa. Oleh karena itu, penting bagi tenaga pendidik untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai peer pressure ini. Selaras dengan salah satu peran tenaga pendidik sebagai pengawas perilaku dan sikap siswa di lingkungan sekolah, guru juga dapat memberikan edukasi yang tepat secara langsung kepada siswa atau secara tidak langsung kepada orang tua.
Bukan sebuah hal baru mendengar paparan berita mengenai siswa yang mengalami kecemasan dan depresi di usia yang masih sangat muda atau kenakalan remaja yang semakin rentan selama beberapa tahun belakangan. Hal-hal tersebut hanyalah beberapa contoh dari dampak yang dihasilkan oleh peer pressure yang tidak ditangani dengan baik. Pada beberapa kasus, dampak negatif lainnya bisa membuat siswa menarik diri dari lingkungan karena memiliki pandangan buruk tentang dirinya sendiri atau malah salah dalam memilih identitas diri.
Pengetahuan dan pemahaman tenaga pendidik mengenai peer pressure ini menjadi sangat penting karena perubahan arus informasi dan perkembangan mental generasi saat ini membutuhkan bimbingan dan pengawasan yang kuat. Biar bagaimanapun juga, siswa perlu mendapatkan arahan dan edukasi agar mengenal diri sendiri, sehingga mereka mampu membangun benteng perlindungan dari gelombang pengaruh negatif. Dan sebagian dari porsi peran tersebut ada di tangan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dan para guru sebagai tenaga pendidik.
Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Perpustakaan Sekolah
Peran Tenaga Pendidik
Antisipasi terhadap masuknya pengaruh yang dihasilkan oleh peer pressure tentu membutuhkan pemahaman bagi tenaga pendidik dan siswa sendiri. Pemahaman inilah yang bisa menjadi benteng bagi siswa. Dengan mengetahui apa itu peer pressure dan dampaknya, tentu siswa bisa menentukan tindakan yang perlu dilakukannya.
Pemahaman ini membutuhkan pengetahuan tentang peer pressure itu sendiri. Pemahaman tersebut perlu disosialisasikan kepada siswa dan secara menyeluruh. Sebab, terkadang siswa yang berperan sebagai seseorang atau kelompok yang memberikan pengaruh justru kurang menyadari kalau mereka telah berperan sebagai “pelaku”. Semoga dengan mengetahui dampak apa yang mereka hasilkan bisa membuat siswa menciptakan sikap dan perilaku yang tepat dan positif.
Baca juga: Pentingnya Peran Guru Untuk Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Selain itu, pada bagian lain dari peer pressure ini, jenis-jenis dari peer pressure dan bagaimana ciri-ciri seorang siswa yang mengalaminya juga diperlukan. Karena hal ini bisa menjadi indikasi terukur yang menentukan apa yang sedang siswa alami dan bagaimana tindakan yang perlu dilakukan tenaga pendidik maupun orang tua.