Pandemi COVID-19 yang muncul pada akhir tahun 2019 lalu telah membawa perubahan besar terhadap kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari. Hal ini mencakup berbagai bidang, mulai dari pariwisata, industri, olahraga, pertunjukan seni dan budaya, transportasi publik, hingga pendidikan.
Karena pandemi yang disebabkan oleh virus COVID-19 ini sangat cepat penyebarannya melalui udara, maka berbagai kegiatan di ruang publik serentak sangat dikurangi hingga dihentikan. Berbagai langkah mitigasi juga dilakukan dalam rangka menanggulangi penyebaran virus ini, mulai dari kewajiban menggunakan masker di transportasi umum, social distancing di area-area publik, dan lain sebagainya.
Di bidang penddikan, salah satu dampak yang paling terasa dari pandemi ini adalah ditutupnya sekolah-sekolah dan para siswa belajar melalui metode jarak jauh dengan menggunakan internet. Meskipun hal ini tentu akan berdampak sangat positif terhadap berkurangnya penyebaran virus, tetapi dampak lain yang tentunya dirasakan oleh siswa adalah interaksi yang menjadi jauh berkurang baik antar sesama teman atau dengan guru-guru mereka.
Pada saat yang sama, dengan semakin berkurangnya intensitas interaksi pada siswa dengan teman-temannya, interaksi dengan orang tua mereka menjadi meningkat drastis, karena para siswa belajar dari rumah mereka masing-masing. Dalam hal ini, para orang tua memiliki peran yang besar untuk menemani anak-anak mereka belajar secara jarak jauh, dan tidak jarang hal ini membuat para orang tua siswa bingung dan kewalahan.
Pendidikan bagi anak tentu merupakan sesuatu yang sangat penting. Namun, tidak sedikit orang yang kerap berpandangan bahwa peran untuk memberikan pendidikan kepada anak cukup dilakukan oleh guru dan juga lingkungan sekolah. Dengan demikian, peran orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka dilihat hanya sebatas mencarikan sekolah yang bagus dan berkualitas, dan setelah itu biarkan sekolah yang menjalankan proses pendidikan tersebut.
Hal ini tentu merupakan sesuatu yang kurang tepat. Tidak bisa dipungkiri, tentu sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan anak. Namun, di sisi lain, orang tua juga memilki peran yang sangat krusial terhadap proses pendidikan anak-anak mereka.
Orang tua misalnya, atau keluarga inti secara umum, sejatinya adalah guru pertama bagi anak-anak mereka. Sebelum anak-anak mendapatkan pendidikan dari lembaga sekolah, mereka terlebih dahulu belajar dari orang-orang rumah dan juga lingkungan sekitar mereka, tentang bagaimana mereka harus bersikap, melakukan tindakan, dan lain sebagainya.
Ketika memasuki usia sekolah, bukan berarti pula pendidikan anak bisa dilepaskan begitu saja kepada para guru dan pengajar. Orang tua juga memiliki peranan yang sangat penting untuk terlibat aktif terhadap pendidikan anak-anak mereka yang sudah masuk di usia sekolah.
Peran orang tua yang aktif dalam pendidikan anak bisa membawa manfaat yang besar bagi proses belajar anak-anak mereka di sekolah. Diantaranya adalah nilai yang lebih baik, tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi, dan juga perilaku serta ketrampilan sosial yang lebih baik.
Terkait dengan hal tersebut, lantas peran apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidkan anak-anak mereka?
Tentunya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk lebih terlibat aktif terhadap pendidikan anak-anak mereka. Misalnya, membantu anak-anak ketika mereka mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Selain itu, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah, keterlibatan aktif orang tua untuk berkomunikasi dan mengadakan pertemuan dengan guru-guru yang mengajar di sekolah anak-anak mereka.
Hall lain yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana peran orang tua untuk mendorong kebiasaan belajar yang baik di rumah kepada anak-anak mereka, seperti membaca buku, dan lain sebagainya. Selain itu, dukungan orang tua terhadap bidang yang menjadi ketertarikan anak-anak juga merupakan hal yang penting dalam proses tumbuh kembang mereka.
Manfaat lain ketika orang tua terlibat akiif dalam pendidikan anak-anak mereka misalnya, juga tidak hanya membawa dampak yang positif bagi anak-anak, tetapi juga para guru yang mengajar. Ketika orang tua terlibat aktif untuk berkomunikasi dengan para guru, hal ini juga akn mempermudah para guru untuk mengetahui bila ada siswa yang diajarnya yang lagi mengalami masalah dan hambatan. Selain itu, para guru juga bisa semakin mudah untuk memberi kabar kepada para orang tua bila anak-anak mereka mengalami kendala dalam proses belajar di sekolah.
Sebagai penutup, orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam proses pendidikan anak mereka. Untuk itu, jangan sampai proses pendidikan anak sepenuhnya dilepaskan kepada guru dan sekolah semata.
Baca Juga
Mengenal Gaya Belajar Anak
5 Gaya Belajar Generasi Alfa
Menumbuhkan Literasi Anak di Rumah
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendaftarkan Sekolah Anak
Cara Belajar Bahasa Inggris Secara Mandiri di Rumah